1. Punakawan adalah karakter yang khas dalam
wayang Indonesia. Mereka melambangkan orang kebanyakan. Karakternya
mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasihat para ksatria,
penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan. Dalam
wayang Jawa karakter punakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk.
Dalam wayang Bali karakter punakawan terdiri atas Malen dan Merdah (abdi dari
Pandawa) dan Delem dan Sangut (abdi dari Kurawa).
2. Semar adalah pengasuh dari Pendawa.
Alkisah, ia juga bernama Hyang Ismaya. Mekipun ia berwujud manusia jelek, ia
memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.
SEMAR
3. Gareng adalah anak Semar yang berarti
pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tak pandai
bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia sangat lucu
dan menggelikan. Ia pernah menjadi raja
di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Ia diangkat sebagi raja atas nama
Dewi Sumbadra. Ia sangat sakti dan hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.
GARENG
4. Bagong berarti bayangan Semar. Alkisah
ketika diturunkan ke dunia, Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang
akan menjadi temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah wujud menjadi
Bagong. Bagong itu memiliki sifat lancang dan suka berlagak bodoh. Ia juga
sangat lucu.
BAGONG
5.
Petruk anak Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, panda
berbicara, dan juga sangat lucu. Ia suka
menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Petruk pernah menjadi raja di negeri
Ngrancang Kencana dan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan ia melarikan ajimat
Kalimasada. Tak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.
PETRUK
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar