Tugas Softskill
Bagan-bagan Organisasi
Pembagian Tugas Pimpinan Sekolah
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
berfungsi dan bertugas sebagai manajer, administrator, educator, dan
supervisor.
- Kepala
Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan sekolah, termasuk
di dalamnya adalah penanggung jawab pelaksanaan administrasi sekolah.
- Kepala
Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan
mengevaluasi seluruh proses pendidikan di sekolah, meliputi aspek edukatif
dan administrati.
2. Wakil Kepala Sekolah
Tugas Wakil Kepala
Sekolah adalah membantu tugas Kepala Sekolah dan dalam hal tertentu mewakili
Kepala Sekolah baik ke dalam maupun keluar, bila Kepala Sekolah berhalangan.
Sesuai dengan banyaknya cakupan tugas, 7 (tujuh) urusan yang perlu penanganan
terarah di sekolah, yaitu:
1.
Urusan Kesiswaan.
2.
Urusan Kurikulum.
3.
Urusan Ketenagaan.
4.
Urusan sarana-prasarana.
5.
Urusan Keuangan.
6.
Urusan Hubungan dengan Masyarakat (Humas).
7.
Urusan Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Guru
Tugas tersebut meliputi
bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru
sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
4. Tata Usaha
Kepala Tata Usaha
adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan di sekolah.
Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Sekolah dalam menangani pengaturan:
Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Sekolah dalam menangani pengaturan:
a. administrasi kesiswaan
b. administrasi kurikulum
c. administrasi ketenagaan
d. administrasi sarana-prasarana
e. administrasi keuangan
f. administrasi hubungan dengan masyarakat
g. administrasi kegiatan belajar-mengajar.
Tahap Perencanaan
NAMA : WAKHID SETYO HARDONO
KELAS : 1DB02
NPM : 37111351
b. administrasi kurikulum
c. administrasi ketenagaan
d. administrasi sarana-prasarana
e. administrasi keuangan
f. administrasi hubungan dengan masyarakat
g. administrasi kegiatan belajar-mengajar.
Tahap Perencanaan
Tahap
Dasar Perencanaan Usaha Rumah Makan
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa
saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi
tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini,
kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah
teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari
menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang
pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Bisa
pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran
tidak harus menjadi ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu
mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut.
Persiapan dalam memulai bisnis
restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian
tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari
meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup
yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat
fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau
alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu. Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah
tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha,
sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah
sarana.
Berikut ini adalah
beberapa tips memulai usaha rumah makan/tempat makan yang bisa Anda jalankan:
1.
Bukalah usaha ini ditempat yang strategis, banyak orang lalu lalang, dipinggir
jalan raya, cukup banyak kendaraan yang lewat. Tempatnya tidak perlu terlalu
besar dulu, sesuaikan dengan modal dan toleransi Anda menghadapi risiko usaha.
Mengenai design lay-out dan interior rumah makannya tentunya harus bisa
menonjolkan ciri khas dari rumah makan Anda. Anda bisa berkonsultasi langsung
dengan ahlinya, namun sebaiknya Anda juga mempunyai ide sendiri sebelum
berkonsultasi dengan ahlinya. Misalnya ayam bakar taliwang Jakarta Barat.
2.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif
terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul
ahli dibidangnya. Juallah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan
coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Sebaiknya Anda lakukan beberapa kali percobaan tentang enak tidaknya masakan
yang akan dijual dengan melibatkan beberapa orang sebagai “konsumen”. Setelah
mereka semua menyatakan enak, Anda baru boleh membukanya. Contoh rumah makan
yang ramai dikunjungi adalah rumah makan yang menyediakan ikan bakar, ayam
bakar
3.
Sebaiknya Anda juga mengurus izin
usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara
prinsip, yang saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris.
Hal ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan
beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam
status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh
notaris.
Kemudian
perizinan lain seperti NPWP. Namun jangan sampai izin usaha ini justru menghalangi
niat Anda mendirikan usaha. Toh bisa bertahap: izin RT dulu, sambil jalan,
usaha makain ramai makin laris, izin usaha makin dilengkapi.
Mengenai
pemilihan nama, sebaiknya bukan hanya mudah dikenal, tetapi juga akrab dan
sesuai. Nama juga jangan terlalu panjang dan harus mudah diingat. Harap
diperhatikan juga untuk tidak menganggap remeh persamaan nama dengan rumah
makan lain. Sebab bisa menimbulkan persengketaan. Perhatikannlah merek-merek
yang sudah ada, lalu bikin yang berbeda. Nama yang bagus misalnya ayam bakar
taliwang Jakarta Barat.
Kepemimpinan
KARTINI Sang “PENCERAH”
Dr. Putu Sudira, MP.
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun
1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih
sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak
diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya.
Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih
dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap
anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran
dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan
ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada
hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada
kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu
menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan
berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia).
Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya
didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan
teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan
lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat
dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis
surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di
negeri Belanda.
RA Adhipati Ario Kartini Djojo Adiningrat
demikian nama lengkap RA Kartini
yang
telah satu abad lebih memberikan pencerahan kepada bangsa ini melalui karyanya
“Habis
Gelap Terbitlah Terang”. Relevansi karya dan perjuangan Kartini amat tinggi
bagi
bangsa ini yang sedang mengalami kemerosotan moral, hukum, politik,
nasionalisme,
sosial dan budaya. Karya Kartini tidak terbatas sebagai pencerahan untuk
kaum
perempuan. Karya Kartini adalah pencerahan untuk bangsa Indonesia. Kerusakan
tatanan
hukum, politik, sosial dan budaya telah mencapai kerusakan sistemik. Perbaikan
dan
pengobatannya pun memerlukan pencerahan sistemik. Secara teori dalam keadaan
seperti
ini tanpa meluruhkan peran manajemen, peran kepemimpinan sangat diutamakan.
Pemimpin Kartini adalah sosok pemimpin
wanita, sang guru, pencerah,
dan
peletak prinsip-prinsip pembangunan manusia generasi muda Indonesia.
Hukum
alam menyatakan dimana ada sumber cahaya disitu kegelapan akan
berubah
menjadi terang. Sebaliknya jika sumber cahaya tiada lagi disitu terang akan
berubah
menjadi gelap. Keadaan terang atau cerah amat penting bagi pemimpin.
Kemajuan
dan tegaknya bangsa ini sangat ditentukan oleh pemimpin-pemimpin yang
tercerahkan.
Untuk menjadi pemimpin tercerahkan diperlukan syarat dasar yaitu jujur
dan
bersih. Hanya dalam pencerahan seorang pemimpin dapat membangun konstruk
pemikirannya
menjadi visioner. Kartini telah menunjukkan kevisioneran dalam berpikir
satu
abad yang lalu. Kartini adalah seorang guru bangsa sejati. Bangsa ini
membutuhkan
pencerahan
dalam proses meninggalkan kegelapan. Bangsa ini memerlukan sumber
cahaya
dari seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat seorang guru.
Kartini adalah guru peletak perubahan dari
gelap menuju terang.Kata Guru dalam bahasa sanskerta secara etimologi berasal
dari dua suku kata yaitu Gu artinya darkness dan Ru artinya light (Wikipedia
encyclopedia). Sangat menarik ternyata kata Guru tersusun dari dua suku kata
yang bermakna berlawanan yaitu “Gu” artinya gelap versus “ru” artinya terang/bercahaya/bersinar.
Dapat juga dikatakan kemuraman versus keceriaan/kemahardikaan.
Dalam bahasa R.A. Kartini “Habis Gelap
Terbitlah Terang”. Secara harafiah guru atau pendidik adalah orang menunjukkan
“cahaya terang” atau pengetahuan dan memusnahkan kebodohan atau kegelapan.
Dalam Wikipedia encyclopedia dinyatakan “A guru (Sanskrit: गुरु) is a person
who is regarded as having great knowledge, wisdom and authority in a certain
area, and uses it to guide others”. Jadi guru adalah seseorang yang
dihormati karena pengetahuannya, kebijaksanaannya, kemampuannya memberikan
pencerahan, kewibawaan dan kewenangannya menuntun orang lain. Disinilah peran
Kartini sangat kuat sebagai pencerah sehingga sangat pantas diteladani, digugu
lan ditiru. Kartini tidak sekedar
pembebas kaum wanita. Kartini adalah sosok guru pembebas bangsa yang mengajarkan
bagaimana meninggal kegelapan menuju terang.
Kata guru sebagai kata benda (noun)
berarti pengajar (teacher) atau seorang
Master
dalam spiritual. Kartini adalah master pemberi spirit perjuangan bangsa
Indonesia.
Kartini sebagai guru adalah pemberi pengetahuan. Sebagai kata sifat
(adjective)
Guru berarti berat “heavy” atau “weighty”. Jadi guru bermakna
seseorang
yang
memiliki pengetahuan berbobot, berat, dan padat. Kartini adalah wanita yang
memiliki
pengetahuan berbobot. Kartini berbobot dengan kearifan spiritual,
keseimbangan
spiritual, berbobot karena kualitasnya yang bagus teruji dilapangan, kaya
dengan
pengetahuan.
Kata guru juga berakar dari bahasa Sanskrit “gri”
berarti memuji
dan
“gur” yang artinya mengangkat "to raise, "to lift up",
atau "to make an effort."
Manusia
secara alamiah pada mulanya adalah “gu” yaitu tidak berpengetahuan
atau
gelap. Dalam posisi ini sering disebut masih belum memiliki arah atau
orientasi.
Setelah
menjalani pendidikan ia akan menjadi “ru” atau terang, bercahaya, bersinar,
ringan
karena disinari oleh pengetahuan yang dimilikinya. Proses transformasi dari
“gu”
ke
“ru” atau gelap (awidya) menuju terang (widya) berjalan secara
terus menerus tanpa
henti
sebagai proses long life education. Kartini mengajarkan tuntunan arahan
meninggalkan
gelap menuju terang.
Guru dihormati karena pengetahuannya,
kebijaksanaannya, kemampuannya
memberikan
pencerahan, kewibawaan dan kewenangannya. Ada tanggungjawab moral
dan
etika yang luhur yang harus dipegang teguh sebagai guru. Memang benar seorang
guru
harus menjadi “pandita kesinatria sekaligus kesatria pinandita” yaitu
seseorang
yang
memiliki ilmu sekelas pandita dan menerapkan ilmunya sebagai seorang kesatria
yang
tegas dan pemberani. Seorang guru bekerja “glurug tanpa bala; sakti tanpa
aji;
menang tanpa ngasorake”.
Praktek kehidupannya menjadi digugu dan ditiru oleh
masyarakat.
Kartini lahir berjuang sendiri tanpa pasukan, melakukan pencerahan tanpa
aji-aji,
mengajak kaum perempuan untuk berdikari dalam setiap kehidupan. Perjuangan
Kartini
sampai kepada kemenangan tanpa ada orang lain yang dikalahkan.
KELAS : 1DB02
NPM : 37111351